Thursday, April 30, 2015

Zaini Alif

Ada orang yang buat pesawat terbang
Ada orang yang jadi pahlawan perang
Ada orang yang sukanya pekerjaan tukang
Ada orang yang nikmatnya menggandakan uang

Orang yang satu ini tujuan hidupnya buat anak-anak senang
Mungkin supaya kelak bisa jadi orang dewasa yang riang
Dengan permainan tradisional mengenal diri, mengenal alam, dan mengenal Tuhan
Semoga kelak tercapai maksud hati Tuan, 
teriring doa dan kasih sayang
SFWS



Wednesday, April 29, 2015

Yang Kusayang

Hai rekan... 
Tak terasa sudah cukup lama kita bersama
Rasaku tentu tak sama
Ada yang bergerak ada yang berkembang
Bersamamu kini menjadi salah satu tujuan hidupku

Dengan tangan tergenggam, hatiku lebih tenteram
Dengan senyuman dan tepukan, hatiku lebih kuat
Aku tidak berubah, hanya menjadi versi diriku yang lebih baik, secara alami

Kau yang tak rupawan, tapi bersahaja
Kau yang tak menawan, tapi peka dan bijaksana
Aku yang angkuh, dibuat trenyuh karena terengkuh

Selamat 14 bulan...
Terima kasih atas keseruan kemarin, hari ini, dan di masa depan

Tuesday, April 28, 2015

Peran Baru

Hai pembaca... kali ini aku ingin bercerita sedikit tentang peran baruku sebagai penolong sesama
Aku kini bekerja sebagai Digital Media Strategist and Event Coordinator di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jahit menjahit.
Aku sedang berkelana jauh dari ranah keilmuanku, rana kehandalanku, memasuki area baru yang sangat asing.
Kata yang memperkerjakanku, ia mencari yang berkemauan bukan yang berkemampuan.

Beberapa minggu terakhir aku mengisi kepala dengan ilmu baru tentang pemasaran digital dan kewirausahaan. Aku berkenalan dengan mekanisme optimisasi mesin pencari dan bagaimana menarik pengunjung menjadi pelanggan. Aku belajar dan terus belajar.

Sekolah kehidupan yang tak menawarkan gelar ini entah kapan durasinya. Aku berharap masih puluhan tahun lagi usainya. Karena aku sangat menikmati bahan ajar dan rekan belajarku. Follow my blog with Bloglovin

Thursday, April 23, 2015

Starter Kit Bekerja di Jakarta

Anda tinggal di jakarta? Atau pinggiran jakarta?
Anda bekerja di pusat kota atau berkolega bisnis dengan pekerja pusat kota?
Anda berkendara dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum?

Tempat tinggal dan area kerja saya berjarak sekitar 20 km
Sangat cepat dilewati bila menggunakan kendaraan pribadi, saat dini hari. Serius.
Untuk menghemat biaya dan waktu, saya diantar ke stasiun terdekat, naik kereta hingga jantung kota, naik kopaja lalu melanjutkan jalan kaki hingga ke gedung tempat kerja.
Perusahaan tempat saya bekerja memiliki waktu aktif yang tidak biasa. Mulai menjelang tengah hari dan pulang di atas pukul 19. Daripada kesepian di kantor, saya kemudian ke mall tepat di gedung sebelah dan memilih satu tempat nongkrong yang banyak sumber listrik serta katanya koneksi internet.

Jadi dengan 75% sok tahu, saya mau kasih starter kit bertahan hidup sebagai  pekerja Jakarta
·         yang rumahnya di pinggir Jakarta
·         berkendara dengan angkutan umum
·         kemudian nongkrong di tempat kece untuk kerja atau bertemu kolega:

1.       Pastikan pakaian Anda nyaman, menyerap keringat, namun tetap terlihat profesional, antisipasi dengan wewangian atau baju ganti
2.       Pastikan ketersediaan colokan di tempat nongkrong, antisipasi dengan membawa colokan T bahkan kabel ekstensi sendiri
3.       Pastikan kelancaran koneksi internet di tempat nongkrong, antisipasi dengan membawa modem atau tether dari smartphone
4.       Dan yang paling penting, hadapi segalanya dengan senyuman, prasangka positif, dan berserah kepada Tuhan. 

Belajar Mencintai Diri Sendiri

Sejak lahir sampai beberapa bulan lalu, aku tak pernah mengalami masalah berat badan. Tubuhku sering dipuji karena bentuknya yang pas, perut yang rata dan terlihat menarik. Tapi aku merasa tetap ada yang kurang. Dulu kulitku memang penuh jerawat. Maka meski terlontar pujian untuk hal lain, namun aku tetap merasa kurang cantik karena kondisi kulitku. 

Sekarang berbaliklah keadaan itu. Wajahku makin sedikit jerawatnya, namun tubuhku makin berisi dan lemak terrtimbun di mana-mana. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena aku makin bahagia. Makin bertambah usia aku makin handal mengelola hidup dengan segala kesulitannya. Aku juga kini punya sahabat sekaligus pacar yang menjadi penyeimbang hidupku. Setelah masa kuliah aku pulang ke rumah tempat makanan lezat selalu tersedia. 

Seumur hidup aku tidak pernah sengaja mengurangi makan atau berolahraga untuk mengurangi berat badan. Seringkali ketika beratku bertambah, tak lama kemudian aku sakit sehingga tubuhku menciut kembali. Namun sekarang aku harus mengatur pola makan, harus rutin berolahraga.

Bukan karena aku tidak suka tubuhku, justru inilah wujud cintaku.
Aku mau ia tangguh dan kuat menjadi wadah jiwaku yang aktif dan penuh energi
Aku mau ia tak lagi rapuh untuk membawaku ke tempat-tempat jauh
Aku mau aku menghadap Tuhan karena memang saatku tiba, bukan karena tubuhku kehilangan fungsinya
Aku masih muda, namun siapa yang bisa menerka usia manusia
Maka selama nafasku berhembus dan jantungku berdetak, aku mau rawat tubuh pemberian Tuhan

Saat aku tersinggung oleh perkataan orang lain tentang tubuhku, sesungguhnya hal itu menjadi sarana bagiku memeriksa diri. Bentuk tubuh yang ramping dan kencang, wajah yang bebas jerawat dan bersinar, rambut yang lebat dan berkilau, merupakan konsekuensi logis dari gaya hidup yang menghargai pemberian Tuhan. 

Doakan aku rekan-rekan, semoga suatu hari dapat kusajikan foto dengan tubuh yang lebih sehat dan kuat. 

Tuesday, April 21, 2015

Peringatan Tambah Umur

Selamat ulang tahun Ibu

Semoga bahagia muncul di balik duka
Semoga tawa ada dalam setiap derita
Semoga sukacita selalu menggelora di ruang sukma
Semoga selalu ada karya yang tercipta karena cinta

Terima kasih, boleh mampir main dalam hidup Ibu
Dan segala tuntutan selama bertahun tahun sirna
Tampaknya bukan yang terbaik yang kuminta
Sebab kehendak Tuhan lebih berharga dari harapan manusia semata

Tuhan berkati ibuku 
Tuhan dampingi ibuku
Tuhan kasihi ibuku
meski aku tahu tanpa kuminta telah Kau lakukan semua itu

Tuhan perluas ampun ibuku, untuk memberi maaf pada yang lalu
Tuhan perdalam rindu ibuku, untuk mengetahui niat hatiMu
Tuhan tambahkan cinta ibuku, untuk menghangatkan hati manusia titipanMu
Tuhan selamatkan jiwa ibuku, agar berbahagia nantinya di sisiMu

Tuhan ijinkan aku, di sisa umur ibuku, mereguk ilmu dari hidupnya
Tuhan ijinkan aku, di sisa umurku, mengambil peran untuk kedamaiannya

Kutitipkan Ibu di telapak tanganMu, terutama saat aku tak bisa menjaganya demi menjalani perutusanku.
Amin.

Wednesday, April 15, 2015

Penolong Sesama

Aku bukan pekerja, melainkan penolong sesama

Aku mengisi perut yang lapar sehingga bisa berpikir dan berkarya, 
kata Juru Masak
Aku mendidik masyarakat untuk tahu cara yang benar dan baik untuk hidup bersama, 
kata Pengacara
Aku menjaga keamanan harta dan jaminan masa depan finansial para penolong, 
kata Pegawai Bank dan Manajer Keuangan
Aku menyingkirkan sampah yang mungkin menghalangi jalan dan menimbulkan aroma, kata Penyapu Jalanan
Aku menyediakan tempat berbaring agar tubuh para penolong segar kembali, 
kata Pembersih Kamar Hotel

Aku membantu bocah-bocah supaya tahu meregulasi emosi dan membawa diri, 
kata Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Aku menjaga lalu lintas agar aman bagi para penolong bepergian, 
kata Pak Polisi
Aku menghantarkan para penolong sesama ke tempat bantuannya dibutuhkan, 
kata Masinis Kereta Api
Aku mendoakan para penolong agar menjalani hidup berarti, seturut kehendak Ilahi, 
kata Biarawan dan Biarawati
Aku menyelamatkan korban bencana atau penikmat alam yang jatuh sakit,
kata Sang Pendaki

Siapapun Anda, di manapun Anda ditempatkan, 
kita menjadi penolong bagi dia dan mereka
Manusia pada hakikatnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan manusia lain

Bagaimana dengan Anda, wahai Penolong Sesama?

Selamat menikmati waktu-waktu yang Anda habiskan untuk bermanfaat bagi alam semesta!

Tuesday, April 14, 2015

Laurier Slimguard

Saya mau berterima kasih banyak kepada segala pihak yang mewujudkan adanya produk ini di tangan saya. Kepada para pemasok bahan baku, saintis yang menemukan formulasi, penyedia mesin, pembuat pabrik dan yang mengelola, eksportir, importir, dan distributor. Semua pegawai di belakang meja, pemimpin direksi, dan supir truk pengantar barang. Terima kasih.

Karena Anda, hidup saya lebih mudah meski tetap menjalani kodrat sebagai perempuan yang masih dikaruniai siklus menstruasi yang sehat. Tak terbayang apa jadinya saya harus menggunakan kain panjang berlipat-lipat untuk di ujung hari mencuci dan menjemurnya. Terima kasih sangat yang menginovasi pembalut sekali pakai. 

Saya suka banget sama Laurier Slimguard karena tipis namun daya serapnya luar biasa. Saya tidak pernah sebegini bersyukurnya sama Kao sebagai produsen pembalut ini kalau tidak karena kemarin terpaksa pakai merek lain yang ya ampun jelek banget. Saya ga sampai hati menghancurkan sumber penghidupan orang, semoga merek yang itu terus berkembang menjadi lebih baik dan membantu kehidupan banyak orang. 

Saya pernah lupa masih pakai Slimguard saat berenang, waktu itu memang sudah hari ke lima atau enam menstruasi. Saat saya keluar dari kolam, pembalut membengkak hingga 20 kali lipat ya mungkin. Kemudian saya iseng merobek lapisan pembalut dan menemukan isi pembalut seperti gel yang kini penuh terisi air. Saya jadi paham kenapa daya serap pembalut ini luar biasa sekali. Kalau sampai ketika tidur terjadi kebocoran biasanya karena salah posisi tidur. Sehingga cairan kemerehan seperti mengalir tanpa tertangkap pembalut, Jadi kebocoran bukan karena pembalut tidak lagi dapat menampung cairan. 

Pembalut merek tetangga yang tempo hari terpaksa saya pakai, memiliki lem yang terlalu kuat sehingga sulit sekali dilepas di ujung hari. Kejadian ini tidak pernah saya alami bersama Slimguard. Lemnya cukup kuat untuk melekat tapi juga tidak menyulitkan saat akan dilepas. 

Sekali lagi terima kasih Kao dan jajarannya yang telah mempermudah hidup saya. Semoga semua orang di dalamnya terus dapat terus enriching lives, in harmony with nature...

Image result for kao

Monday, April 13, 2015

Kembali Menulis

Beginilah perjuangan penulis di tengah kesibukan duniawi. hahahhaha
Pembaca, kekosongan kemarin bukanlah strategi pemasaran. Memang penulis sedang kewalahan menjadi pekerja di kota metropolitan sehingga kehabisan waktu untuk mengisi blog.

Saya sedang mencari ilmu di sebuah agen mesin jahit, yang bermimpi menjadikan siapa saja menikmati menjahit. Kami tim kecil, terikat darah dan terhubung karena perkawinan. Kami mengerahkan segala yang kami punya untuk mengembangkan bisnis ini. 

Mengapa mencari ilmu di sini? Karena sesungguhnya kami tidak menghasilkan produk sendiri. Semua barang berasal dari rekanan kerja kami. Yang sungguh orisinil dari kami adalah pelayanan kami. Meski kami menyediakan barang, yang terutama kami kedepankan adalah kepuasan pelanggan. Maka segala cara dan sarana ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan hingga mereka puas.

Tak menyangka akan begini rencana Yang Berkehendak. Belum seminggu terlibat begitu banyak hal yang kukerjakan, dan merupakan kali pertama. Aku belajar bagaimana membuat kartu nama, berkenalan dengan calon rekanan, melihat cara bu bos berinteraksi dengan pelanggan, calon pelanggan, dan calon rekanan. Sistematika berpikir dan eksekusi dalam menjalankan bisnis juga terus aku kembangkan. Bagaimanapun kami mencari penghidupan dari bisnis ini, maka mendapatkan profit sebesar-besarnya juga perlu kami terus pikirkan. 

Satu tantangan besar juga membuatku belajar gila-gilaan kali ini. Untuk pertama kalinya aku bekerja dengan saudara kandungku. Kami hebat di dunia kami masing-masing, terpuji dan terakui oleh siapapun di sekitar kami. Tapi kami bagai air dan minyak. Air dan minyak melarutkan benda yang berbeda. Seharusnya kami saling melengkapi namun yang sekarang masih membayangi, kesakitan dan penderitaan karena pertengkaran masa kecil yang belum selesai secara pribadi diolah dan disembuhkan. 

Aku mengalami mental breakdown cukup parah. Berulang dan dalam jangka waktu dekat. Luar biasa sekali ini ternyata borok dan nanah yang terabaikan. Kucoba meneguhkan hati untuk menjalani ini sebagai sebuah pendidikan dari yang Ilahi. Aku tak pernah sebegini tak berdayanya menghadapi rekan kerja. Sungguh sulit merendahkan hati, menurunkan harga diri, dan memancarkan kasih yang suci. Bahkan romo di misa sore kemarin mengingatkan umat, maka aku juga termasuk, untuk menjadi agen perdamaian dengan menciptakan kedamaian dalam diri sendiri. Be the agent of peace, by having the peace within. 

Sulit rasanya pembaca, doakan aku yang sedang berjuang. Untuk selalu taat pada setiap perutusanNya. Amin. 

Tuesday, April 7, 2015

Highly Sensitive Person (HSP)

tak ada diagnosa yang resmi. hanya dari baca sana sini. 
aku sedang mengalami gejalanya betul sekarang ini. 
dunia sedang terlalu menyeramkan untuk dirasa. 
energi negatif lebih meraja dan ku tak kuat bahkan untuk sekedar berjaga
siklus hormonal wanita juga mengambil peran 
turis bulanan datang 3 hari ke depan
adakah pembaca yang memili ciri-ciri yang serupa?

Monday, April 6, 2015

Peringatan Hadir di Bumi

Malam pembaca... dalam 1 jam, hari berganti.
Esok bukan hari ulang tahunku lagi
Hari ini setelah sekian lama, kurayakan kembali hari kehadiranku di bumi, bersama keluargaku
Aku membuka mata pagi tadi diiringi lagu "Happy Birthday" yang mengalun dari piano. Ibuku yang memainkannya.
Tidak ada teman yang menunggu dengan kue di tangan, tidak ada sahabat yang tiba-tiba menyatakan perasaan, haha, sungguh cerita lama...

Pergantian umurku kini terasa biasa.
Aku tidak merasa hani ini jadi luar biasa.
Perayaan merupakan peringatan.
"Waktumu makin pendek", bisik Sang Takdir.

Aku sepanjang hari merenung apa yang hendak kulakukan di sisa umurku.
Belum sempat benar memutar balik ingatan tentang apa yang berhasil kuraih.
Aku lebih fokus pada apa yang belum kucapai dan ingin (akan) digapai dalam waktu dekat.

Ulang tahun kali ini bukan tiada kesan, tapi kumaknai dengan beda.
Karena seyogyanya, setiap hari sungguhlah hadiah dari Yang Maha Kuasa.

Bila boleh kuberseru ya Bapa, tambahkanlah kepadaku hati yang ringan dan pikiran yang bijaksan. Buat aku selayaknya bagiMu. Biar hidupku menjadi jejak pekerjaanMu. Semoga dalam setiap kesulitan dan kemunafikan Kau sudi temani aku menjalaninya.




Saturday, April 4, 2015

Pekan Suci [2]

4 April 2015

Merayakan malam Paskah, kembali mensyukuri kesempatan untuk bersama dengan keluarga. 

Bagian termenyentuh buatku adalah ketika umat meneguhkan kembali janji baptisnya. 
Aku sendiri baru berumur 5 hari saat dibaptis, ibuku yang mengucapkan janji itu.
Seperti terjebak ya, haha, tidak tahu apa-apa sudah didaftarkan menjadi anggota Gereja Katolik (g huruf kapital, berarti merujuk pada Gereja sebagai komunitas bukan gereja sebagai tempat ibadah). 

Pembaruan janji baptis semalam kurasakan seperti pegawai perusahaan yang memperpanjang kontraknya. Keanggotaan di Gereja Katolik yang ditandai dengan pembaptisan bersifat permanen, namun janji baptis itu sesungguhnya ditujukan pada Allah Bapa di surga. Mengucapkannya lagi, secara otomatis memperbaiki hubungan kerja sama antara Allah dan manusia. 

Aku mendapat satu pemahaman bahwa aku lebih merasa pantas menyebut diri pengikut Kristus daripada umat Katolik. Katolik adalah agama, buatan manusia, Yesus pun bukan Katolik atau Kristen semasa hidupnya. Katolik merupakan organisasi yang memiliki sistem super kece hingga mampu bertahan ribuan tahun sejak pertama kali Rasul Petrus mendirikan Gereja perdana. Hukum, dogma, dan peraturan agama bisa jadi tidak sepenuhnya cocok, bisa jadi suatu hari berubah. Sebagaimana sekarang umat Katolik merayakan ekaristi dengan bahasa masing-masing tidak lagi bahasa latin seperti ratusan tahun lalu. Namun buatku yang pasti, Yesusku masih yang itu, Allahku tetap yang itu. Kematian dan kebangkitan Yesus menjamin keselamatanku. Nyata dan jelas bahwa kehadiranku di dunia adalah kehendak Bapa di surga. Yang pasti tidak berubah adalah Allah mencintaiku. Dan kepadaku telah dititipkan kerinduan untuk mengenalNya dan melakukan kehendakNya, maka di sinilah aku bekerja keras memenuhi kerinduan diriku sebagai ciptaan. 

Selamat Paskah!



Lagu ini aku dan saudariku sebut sebagai "Lagu Mama", karena ibu kami terharu berat kalau nyanyi lagu ini. Kami bertiga memang baptis bayi, tapi orangtua kami baptis dewasa. Merekalah yang memilih hidup dengan cara ini. Hidup mereka tidak akan jadi seperti hari ini kalau mereka tidak memilih jadi pengikut Kristus. 

Lirik
1. Syukur kepadaMu Tuhan Sumber segala rahmat.
Meski kami tanpa jasa, Kau pilih dan Kau angkat.
Dosa kami Kau ampuni, Kau beri hidup ilahi
Kami jadi PutraMu.

2. Kau Tumbuhkan dalam hati, Pengharapan dan Iman.
Kau kobarkan cinta suci, dan semangat berkorban.
Kami Kau lahirkan pula untuk hidup bahagia.
Dalam kerajaanMu.

3. Kami hendak mengikuti, Jejak Yesus Sang Abdi.
Mengamalkan cinta bakti di masyarakat kami.
Syukur kepadaMu Tuhan, Atas baptis yang mulia.
Tanda rahmat dan iman.

Friday, April 3, 2015

Pekan Suci [1]

1 April 2015
Hari ini hari terakhir sebelum memasuki pekan suci Prapaskah 2015. Setiap prapaskah, yang juga menjelang peringatan kelahiranku, selalu ada banyak persoalan yang terjadi, karena demikianlah Bapa di Surga mendidikku. Aku tidak tahu judul apa yang tepat untuk perjalananku kali ini, tapi semakin hari aku semakin yakin untuk menyerahkan hidupku padaNya. Setiap halangan setiap hambatan, setiap pengalaman tidak enak, sekilas rutukan dan keluhan yang ingin keluar. Namun ketika kubersedia melihatnya dari sudut yang lain, sesungguhnya Tuhan sedang melimpahkan rahmat lebih. Berapa kali kejadian malang menghantarkanku pada pertemuan yang menakjubkan dengan pribadi yang luar biasa. Berapa kali rencana yang meleset membuahkan memori yang menyenangkan dan tak terduga. Seperti sekarang ketika ku duduk di sebuah kafe karena terhalang lagi keberangkatanku ke kota asalku. Tuhan sungguh dengarkan jeritan hatiku yang merasa tak punya waktu untuk tekun menulis. Nih, dikasih, tak terencana betul olehku, tapi pastinya diatur olehNya.

2 April 2015
Hari ini perayaan Kamis Putih, air tumpah dari langit sepanjang siang. Aku mengikuti misa paling malam di gereja terdekat dari rumahku. Ada rasa syukur yang dalam menyertai setiap prosesi misa. Aku menikmati kesempatan mengenang perjamuan malam terakhir Yesus dengan para rasulnya, bersama keluargaku. Mengingat betapa sibuknya kami, merayakan misa bersama sungguh suatu anugerah.

Ketika prosesi Romo membasuh kaki 12 pria, mereka ulang kejadian yang sama yang Yesus lakukan kepada rasulNya, aku merasa terharu. Yesus sungguh teladanku untuk menjadi pemimpin yang melayani. Seorang anak Tuhan mau melakukan pekerjaan seorang hamba. Sedari kecil aku menyadari bahwa menjadi pemimpin bukanlah soal kuasa dan kejayaan. Menjadi pemimpin berarti menjadi hamba, bagi sesama.

Aku sepanjang malam diingatkan kembali akan tugas-tugas yang Tuhan ingin aku selesaikan. Aku menyadari terkadang aku enggan dan malas, dan berujung pada kelalaian. Tuhan malam itu mendengungkan di batinku, betapa Ia membutuhkan pengabdianku. Haha... semacam sulit saja tugas yang aku malas kerjakan ini, sesungguhnya tugas tersebut sungguh menyenangkan dan menjadi kerinduan banyak orang. Mendampingi seorang pria hebat menapaki jalan hidupnya.

Terima kasih Tuhan atas sapaan manisnya, aku rela melakukan apa yang Kau minta.

3 April 2015
Hari ini perayaan Jumat Agung. Sebelumnya aku menyempatkan rapat dengan bu bos yang akan berangkat ke luar negeri. Aneh rasanya dan sempat ditegur orang rumah, tapi beginilah caraku memuliakan Allah, tak hanya terbatas ritual. Ibadahku adalah pekerjaanku, maka segala yang kulakukan ini kupastikan demi perutusanku.

Pada akhirnya aku merayakan misa di tempat yang baru. Di sebuah ruang bawah tanah dan hanya dapat melihat layar. Merasakan syukur karena ayah dan ibuku memilih menjadi Katolik sehingga aku tak perlu memilih. Aku bahagia akan pilihan mereka dan menikmati pilihanku untuk tetap di jalur ini. Merasakan kasih Tuhan yang rela menanggung sengsara sehingga dosaku terhapuskan. Membayangkan betapa mudahnya jalan hidupku karena tak khawatir mengenai masuk surga. Yesus telah membeli tiket masuknya untukku. Aku hanya perlu fokus pada bagaimana menyenangkan hati Tuhan.

Aku tiba-tiba merindukan perjumpaanku dengan Allah Bapa dan Yesus di surga kelak. Kematian menjadi sarana perjumpaan itu, dan anehnya, aku akan sangat menantikan kematian tersebut. Dalam hati kuberikrar, bila salah satu orang tercintaku dipanggil Tuhan, sesungguhnya layaklah ku berbahagia karena mereka telah bertemu dengan Sang Pencipta, mengakhiri hidup di bumi yang penuh derita.

Aku merasa kualitas hubunganku dengan Yesus sekarang jauh lebih baik daripada tahun lalu. Aku menjadi pribadi yang lebih matang karena koneksi tersebut. Mengenang sengsaranya, mengingatkanku akan kesengsaraanku. Ia teladanku, bukan hanya ketika memimpin tapi juga dalam menjalani kesedihan. Yesus takut, Yesus marah, Yesus sedih, Ia sungguh Tuhan sungguh manusia. Apa yang aku rasakan, pernah Ia rasakan. Maka ketika kumengadu padaNya, kurasakan ketenangan karena kuyakin Ia dapat memahamiku.

Ia menjadi sama seperti kita untuk merasakan penderitaan kita. Sebagaimana demikian hidupku boleh diberi bumbu-bumbu derita sehingga aku memahami penderitaan orang lain. Setiap kesulitan dalam hidupku menjadi sarana pendidikan Tuhan, kelak aku jadi punya kemampuan untuk menolong orang dalam kesulitan serupa. Persis seperti yang Yesus rasakan dengan menjadi manusia.

Cintaku padaNya semakin menguat. Hidupku sungguh suatu perjalanan, dan menjadikannya berkenan di hadapan Tuhan, itulah perjuanganku.

Thursday, April 2, 2015

Sedikit Lebih Banyak Tentang Saya

Pagi Pembaca....
Saya kali ini ingin sedikit bercerita tentang diri saya sendiri dan mengapa menulis menjadi salah satu kegiatan utama saya saat ini.

Saya berinisial SFWS yang dua kata pertamanya tentu pembaca tahu terdiri dari apa, hehehhee
Saya lahir dan besar di Ibukota Republik Indonesia hingga pindah ke Ibukota Jawa Barat untuk melamjuitkan studi di perguruan tinggi. Saya belajar Biologi di sebuah institut berlambang Ganesha selama tepat empat tahun.

Status mahasiswi brilian super aktif di berbagai kegiatan itu telah dengan berat hati saya lepaskan lima bulan lalu. Sekarang saya belum punya penghasilan tetap, tapi selalu ada pekerjaan. Upah bulanan saya bukan uang, tapi rahmat dari Sang Pencipta, berupa kesehatan, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Setiap peluang dan ilmu yang saya dapatkan saya rasakan sebagai bonus atas hasil kerja saya. Ya, buat saya, hidup saya merupakan pekerjaan. So I literally work 24 hours 7 days a week. Even in my dream I'm still working. 

Sampai hari ini saya mengamini bahwa misi saya di dunia adalah meningkatkan kualitas hidup manusia. Sampai hari ini saya berusaha mewujudkannya dengan membuka sebanyak mungkin lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat, serta mempersiapkan kelahiran manusia baru jauh sebelum mereka datang ke dunia. Mudah-mudahan saya bisa sedikit-sedikit membagi mimpi saya kepada Anda, dan syukur kepada Tuhan bila ada yang memiliki mimpi serupa, saya pasti butuh bantuan Anda.


Mimpi saya terasa besar, jauh, dan maha berat. Mimpi itu berangkat dari pengalaman saya sendiri yang memutuskan tidak mengambil jalur karier sesuai kesarjanaan saya dan kondisi keluarga saya yang penuh konflik hingga sekarang. (Hmm. kalau nanti berkesempatan ketemu saya dan keluarga saya lalu tidak percaya bahwa kami cakar-cakaran, mungkin saya saja yang berlebihan menghitung rebutan sepatu sebagai konflik hehehhee).

Lulus cepat dari perguruan tinggi terkemuka dengan prestasi akademik yang gemilang tidak menjadi jaminan karier. Saya banyak mendengar itu di berbagai artikel mengenai orang yang putus kuliah bahkan putus sekolah kemudian menjadi orang sukses. Namun untuk saya, mengapa hal itu tidak menjadi jaminan, karena setelah lulus saya merasa hilang arah. Saya hanya tahu pasti saya tersiksa bekerja di dalam laboratorium berjam-jam maka saya tidak mau jadi peneliti biologi. Tapi kalau tidak demikian, lalu apa?

Ada masa-masa saya membenarkan diri saya yang belum mau memikirkan masa depan dengan menikmati waktu santai yang sulit didapatkan selama kuliah. Sebulan lebih saya bangun siang, nonton tivi, tidur, makan, nonton tivi lagi, begitu seterusnya. Sampai pada satu titik saya mulai bosan dan mencari kegiatan.

Awal tahun ini saya mengambil kursus tata rambut di sebuah sekolah kecantikan ternama di Jakarta. Lain kali saya pasti buat ulasan tentang kursus tersebut. Saking tertekannya ingin berhasil dalam kursus sehingga dapat menerima klien, dan segala kekhawatiran akan kondisi finansial saya dan keluarga, saya terpuruk sakit hingga dirawat inap beberapa hari. Lain kali juga saya akan buat ulasan mengenai rumah sakit tempat saya lahir dan besar di daerah Salemba.

Dalam kondisi sakit kemudian saya jadi punya banyak waktu ngobrol dengan pencipta saya, yang saya imani sebagai Tuhan. Paling tidak ketika sakit, saya menyadari bahwa kesehatan adalah rejeki yang luar biasa melimpah. Memang ya, terkadang kita menghargai suatu hal saat sudah tak kita miliki lagi. Beruntung dan bersyukur benar akhirnya perlahan saya fit kembali.

Selama saya beristirahat di rumah sesungguhnya merupakan waktu pencerahan dalam hidup saya. Banyak membaca blog, merenung, menulis, kemudian berbincang dengan Tuhan, saya makin mengerucutkan hal-hal yang akan saya lakukan dalam waktu dekat.

Bulan lalu saya berkesempatan mendampingi teman-teman untuk seleksi lomba skala mancanegara di bidang biologi. Sambil pula menikmati kehidupan di kota sejuk tempat saya bertransformasi. Pertemuan-pertemuan dengan manusia-manusia di sekitar saya, obrolan dan kerinduan yang ternyata menggema, semakin menguatkan saya untuk melakukan apa yang saya lakukan sekarang.

Maka di sinilah saya, berusaha membuat tulisan setiap hari bagi Anda yang sudi membaca. Saya akan berusaha terus produktif dan meningkatkan kualitas tulisan saya, karena apalah arti semua ini bila pembaca tak menikmatinya.

Sekian dahulu cerita tentang saya kali ini, semoga bermanfaat dan nantikan terus tulisan saya ya.... hehehe.....

Wednesday, April 1, 2015

Personal Brand-Inc

PERSONAL BRAND-INC
Rahasia untuk sukses dan bertahan di karir
oleh Erwin Parengkuan & Becky Tumewu



Personal brand : Suatu kesan yang berkaitan dengan nilai, keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun seseorang baik secara sengaja ataupun tidak sengan dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya (halaman 18).

Buku ini masuk dalam prioritas daftar bacaan saya sejak saya tahu buku ini akan diluncurkan. Mengenal Mas Erwin dan Mbak Becky sebagai pembawa acara handal dan kini pemilik sekolah komunikasi TALKinc , sangat penasaran saya buku macam apa yang mereka terbitkan.

Saya sunguh puas dan senang membaca buku ini. Bahasannya padat dan spesifik, dengan pemilihan kata yang mudah dimengerti. Banyak contoh dikemukakan, bahkan dasar teorinya hanya diulas sedikit dan selalu disertai kisah hidup seorang figur publik.

Saya baru kali ini membaca buku Indonesia asli, bukan terjemahan, yang mengandung bagian ekspolari diri dari pembaca. Ada semacam latihan berupa pertanyaan atau refleksi yang membantu kita memahami diri kita sendiri.

Ilmu yang ditulis Mas Erwin dan Mbak Becky sungguh terasa membumi dan mudah untuk dijalani.
Paling tidak, bagian yang akan saya pegang selalu adalah komponen Personal Brand (halaman 29-53) yang terdiri dari:

  • Nilai / Value
  • Kemampuan dan keterampilan / Skill
  • Perilaku / Behaviour
  • Penampilan / Total Look
  • Keunikan / Uniqueness
  • Prestasi /Achievement
  • Kekuatan / Strength
  • Otentik /  Authenticity
  • Tujuan / Goal
Apa maksud dari komponen-komponen tersebut? Hmmm... Beli sendiri bukunya di toko buku kesayangan Anda! Saya beli di Gramedia Matraman, Anda bisa beli online di sini