Monday, November 23, 2015

Perjalanan

Pagi ini aku bangun lebih pagi
Dengan tekad lebih kuat untuk bekerja lebih keras, dan cerdas
Bangun, mandi, dandan, berpakaian
Memesan ojek namun tak kunjung datang
Mencoba transjakarta yang sebenernya cukup dekat

Sesampai di halte ada dua bus datang bersamaan dari sisi berlawanan
Aku yakin aku harusnya naik ke bus di sisi kanan
Namun sekilas tulisan berjalan di muka bus membuatku ragu
Maka akhirnya aku naik bus di sisi kiri

Dari 2 menit pertama aku tahu aku salah, tapi alih-alih turun di halte berikutnya aku teruskan perjalanan
Aku merasa bersalah, pada hidupku, karena mengambil keputusan dengan terburu
Padahal waktuku masih lama sampai jam masuk kerja. Menunggu bus berikutnya juga tak apa
Karena tergesa dan tak ingin kehilangan kesempatan aku melompat pada yang tersedia

Mengingat kembali perjalananku setahun ini, paling tidak aku belajar, keputusan yang kuambil saat aku panik, takut, cemas, dan terpuruk, membuatku berulang kali mengevaluasi jalanku
Aku hampir tidak pernah menyesal, karena bagaimanapun sesaknya keadaanku, aku yakin akan keputusanku di masa sebelumnya
Aku pernah mengalami hidup yang lebih sulit dan sendiri sebelum ini
Namun rasanya baru sekarang aku begitu mempertanyakan keputusanku, dan kerap ingin keluar 

Pada episode hidupku yang sekarang, kunikmati saja salah naik bus ku ini, pada akhirnya aku bisa kembali ke tujuan yang sesungguhnya, dalam waktu yang tidak juga terlambat
Dan manakah aku tahu bila ini cara Tuhan menambahkan kemampuanku sekaligus menghindarkan aku dari derita

Pengingat

Kemarin aku tidak berangkat kerja
Malahan pulang ke rumah karena permintaan orang tua
Kata mereka, coba ajak adik bicara
Sepertinya kamu bisa masuk ke dunianya

Aku pulang
Masuk ke kamarnya dan mengucap salam
tidak ada pertukaran kata yang berarti sampai berjam-jam kemudian

sehabis makan siang barulah rentetan keluh terujar
Bertahun-bertahun menjadi siswi paling handal, kini ia menghadapi kenyataan hidup
Pelajaran tak lagi mudah dimengerti. 
Tidak biasa belajar rutin dan  tidak serta merta mengerti materi
Ada kerja keras yang perlu dilakukan

Kasihan, tapi bersyukur
Ia boleh mengalaminya di saat masih muda
Saat jiwanya masih elastis untuk terpola

Aku teringat pada jiwaku sendiri yang juga masih belia
Merasa tak bisa apa-apa setelah segudang perjuangan di suatu masa
Merasa kecil dan tak berarti, merasa tak berpijak dan tak bertuju

Pelajaran untuk kami berdua: untuk tidak menyerah
Bukan untuk bisa dan ahli dalam setiap perkara tapi untuk bangkit lagi setiap jatuh
Kata Dori, just keep swimming swimming swimming
Biar secenti, tapi maju. Biar semili tapi tidak berhenti

Memang, secara teknis ada keterampilan yang perlu kami berdua kuasai
Tapi paling tidak semangat untuk terus berlari tidak boleh padam
Yang diberi pada kami lebih banyak dari yang orang punyai
Yang bisa kami beri harus lebih banyak dari yang kami miliki

Karena sepatutnya kami hanyalah sarana berkarya Sang Pemilik dan Pemberi Rejeki 

Sunday, November 15, 2015

Satu bulan hidup sendiri

Malam dunia
Kembali lagi ke bilikku yang kecil namun menawan dekat Pusat Ibukota
Bersiap menjalani hari-hari yang padat seminggu ke depan

Sudah sebulan aku menetap di bilik ini
Di tempat banyak kecoak dan tak ada makanan enak

Pelan-pelan membereskan sana sini
Menambah alat bersih-bersih dan perlengkapan masak

Aku menemukan duniaku kembali
Dunia dalam sepi dan sendiri
Hanya aku dan diriku dalam 28 meter persegi

Damai dan ketenangan lebih banyak kucecap
tanpa harus takut sewaktu-waktu ada situasi yang memanas
dan obrolan singkat menjadi beban kepala

belajar hidup, itu mata kuliahku sekarang
Belajar menata dan mengelola
Membuat peraturan dan batasan
Bilik ini manifestasi jiwaku, yang bertumbuh dan berbutuh
Mengenali kebutuhanku dan dengan sistematis memenuhinya

Persoalan membeli kapur barus dan beras
Perkara jam berapa menanak nasi dan mengeringkan rambut
Perihal bayar tagihan listrik dan beli sabun cuci

Karierku sedang kumulai
Sebagai wirausahawan di kantorku, juga sebagai manajer rumah tangga di apartemenku
hidup yang memang kupilih, kuinginkan, dan kupinta dari Yang Kuasa
Pada titik ini hanya syukur yang bisa kuhaturkan ke hadiratNya

Sunday, October 11, 2015

Workshop Wedding Planning

Kemarin saya mengikuti workshop Wedding Planning dari Artea Wedding Organizer, pada acara Bride’s Day Out yang diselenggarakan oleh The Bride  Dept. 
Satu-satu ya saya jelasin.

The Bride Dept itu yang saya tahu awalnya sebuah website yang meliput acara pernikahan dan perangkatnya seperti lamaran, bridal shower, dan juga wawancara dengan vendor serta artikel tips mempersiapkan pernikahan. Intinya website ini menyediakan informasi persiapan pernikahan. (lihat sini)

Bride’s Day Out adalah acara perdana mereka, sepanjang pengetahuan saya. Pada dasarnya Bride's Day Out adalah wedding fair, namun dengan vendor-vendor pilihan dan memang sedikit jumlahnya. Acaranya diadakan tanggal 9-11 Oktober 2015 di West Mall, Grand Indonesia. (lihat sini)

Artea Wedding Organizer merupakan salah satu wedding organizer yang cukup kece di Jakarta, meskipun event yang mereka bantu bisa dilaksanakan di kota kota lainnya. Artea dibentuk dan dijalankan oleh empat wanita, yang setahu saya adalah teman main. (lihat sini)

Nah... saya ikut workshop Wedding Planning, yang dari namanya saja sudah ketahuan, yaitu langkah-langkah mempersiapkan pernikahan.
Eh cieee uda mau nikah aja nih.... eits. Jangan kegirangan dulu. 
Sesungguhnya yang terutama alasan saya ikut adalah, karena saya pengen jadi wedding planner suatu hari nanti. Saya pengen bantuin orang mempersiapkan pernikahan mereka supaya membina rumah tangganya kelak lebih bahagia dan sejahtera. 

Wedding planner adalah satu dari sekian banyak mimpi saya untuk membangun Indonesia yang lebih tangguh. Memang bisa? Hm... saya juga belum tahu. Tapi saya punya konsep besar tentang pernikahan baik acara dan ritual sampai ke kehidupan sehari-harinya, dan hubungannya dengan kualitas individu dan pada akhirnya kualitas bangsa.
Semoga perlahan saya bisa menjabarkan maksud hati saya sehingga pembaca bisa ikutan mudeng dan mudah-mudahan membantu saya mewujudkan cita-cita tersebut. 

Jadi nikahnya kapan mbak? Hmmm... bila Tuhan sudah berkehendak... pasti kami hambaNya diberitahu. 



Friday, July 3, 2015

Datang dan Pergi Sendiri

setiap orang lahir di dunia sendirian. Bahkan untuk anak kembar sekalipun. Jiwanya tetap mengisi satu tubuh saja.

Jiwa - jiwa dipertemukan untuk saling membantu dengan variasi waktu yang tak tentu

Namun seberapa ramai rombongan jiwa atau seberapa kuat ikatan di antaranya, pada akhirnya tiap jiwa punya perjalanan unik dan spesifik

Nantinya di ujung jalan, atau paling tidak terminal keberangkatan ke tujuan lain, tiap jiwa akan menyodorkan paspor dan tiket atas namanya sendiri.

Perjalanan dimulai dan berganti, dalam kesendirian

Hutang menulis

Saya beberapa bulan ini dikaruniai berbagai pengalaman menarik. Saya rasa saya diberi kesempatan demikian bukan untuk dipendam sendiri. 

Ada beberapa check point kehidupan yang rasanya saya perlu bagi, entah bagaimana ke depannya hidup saya. Manis pahitnya, syukur dan sesal yang mungkin datang. 

Kekuatan keluarga adalah sumber kekuatan bangsa. Kekuatan jiwa tiap pribadi menentukan kualitas keluarga. Maka tiap insan punya peran yang kuat, dalam menyejahterakan insan lainnya.

Aku banyak tidak tahu, tapi aku juga banyak diberi tahu. Dari apa yang aku tahu, aku ingin berbagi.
Karena banyak kebingunganku terpecahkan karena ilmu dari pendahuluku. 

Setiap manusia pada dasarnya berjuang untuk bertahan hidup dan memastikan kelangsungan generasi nya

Semua kejahatan bersumber pada insting bertahan hidup. Atau segelintir memang jahat dari sananya.

Tapi saya percaya bahwa bandar narkoba pun pada mulanya mencari sesuap nasi. Koruptor trilyunan rupiah ingin anaknya mencari ilmu di tempat terbaik, untuk nantinya memperoleh kerja yang nyaman

Di masa mendatang, saya akan banyak memapar perjalanan dan pandangan saya.



Monday, June 8, 2015

Bersua lagi

Selamat malam pembaca
maafkan atas menghilangnya diriku selama beberapa waktu

Hidupku kini pada tahap keseruan tingkat tinggi
Aku baru saja menyelesaikan event terbesar perusahaanku sepanjang tahun ini
Besar dari skala biaya, lembaga penyelenggara dan yang terlibat, dan semoga pula besar dampaknya terhadap kemajuan perusahaan

Pada tahap ini aku melihat begitu banyak berkah melimpah di hidupku. Hal yang sama namun kulihat berbeda dan juga hal-hal baru yang sudah mulai tampak di batas pandang mata.

Event mendatang di minggu depan, dengan lembaga berbeda.. haha. kalau memang kami sudah bisa disebut lembaga

Kami kumpulan manusia-manusia suka cari kerjaan yang akhirnya menghasilkan karya seni yang mempopulerkan sains. Semoga suatu saat dapat kuulas tentang teman-teman hidupku ini.

Menjalani hari, menghirup udara baru tiap pagi, menerima rejeki.
Bersyukur atas nikmat yang tak henti
Kemudian berbagi dengan memberi

Ini wujud peduli dan kasihku padamu kawan. Gunakanlah sekiranya bermanfaat bagimu.

Tuesday, May 26, 2015

Lima belas

mengapa kita bertemu
mengapa kita bersatu
mengapa yakin dengan arah yang kita tuju

sampai sekarang aku masih heran

mengapa kamu bertahan
mengapa kita berjalan
mengapa dalam segala goncangan kamu tetap memegang tangan

terima kasih kawan
atas persahabatan
atas teguran dan pujian


Wednesday, May 6, 2015

Mencecapi Syukur

Belajar bersyukur
Bersyukur atas nikmat
Bersyukur atas rahmat
Belajar mensyukuri kemudahan hidup apalagi dari doa yang dikabulkan

Belajar bersyukur
Bersyukur atas ketiadaan
Bersyukur atas keterbatasan
Belajar mensyukuri kesulitan hidup yang jauh dari yang didoakan

Dalam setiap keringanan, makin luaslah hal yang tercipta, karena hati yang penuh sukacita
Namun pula
Dalam setiap kepelikan, makin kreatiflah memanfaatkan yang tersedia, karena jiwa yang ingin lepas dari perkara

Ciptakanlah sesuatu nyata dari yang tiada
Alihkanlah mata batinmu pada yang ada

Thursday, April 30, 2015

Zaini Alif

Ada orang yang buat pesawat terbang
Ada orang yang jadi pahlawan perang
Ada orang yang sukanya pekerjaan tukang
Ada orang yang nikmatnya menggandakan uang

Orang yang satu ini tujuan hidupnya buat anak-anak senang
Mungkin supaya kelak bisa jadi orang dewasa yang riang
Dengan permainan tradisional mengenal diri, mengenal alam, dan mengenal Tuhan
Semoga kelak tercapai maksud hati Tuan, 
teriring doa dan kasih sayang
SFWS



Wednesday, April 29, 2015

Yang Kusayang

Hai rekan... 
Tak terasa sudah cukup lama kita bersama
Rasaku tentu tak sama
Ada yang bergerak ada yang berkembang
Bersamamu kini menjadi salah satu tujuan hidupku

Dengan tangan tergenggam, hatiku lebih tenteram
Dengan senyuman dan tepukan, hatiku lebih kuat
Aku tidak berubah, hanya menjadi versi diriku yang lebih baik, secara alami

Kau yang tak rupawan, tapi bersahaja
Kau yang tak menawan, tapi peka dan bijaksana
Aku yang angkuh, dibuat trenyuh karena terengkuh

Selamat 14 bulan...
Terima kasih atas keseruan kemarin, hari ini, dan di masa depan

Tuesday, April 28, 2015

Peran Baru

Hai pembaca... kali ini aku ingin bercerita sedikit tentang peran baruku sebagai penolong sesama
Aku kini bekerja sebagai Digital Media Strategist and Event Coordinator di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jahit menjahit.
Aku sedang berkelana jauh dari ranah keilmuanku, rana kehandalanku, memasuki area baru yang sangat asing.
Kata yang memperkerjakanku, ia mencari yang berkemauan bukan yang berkemampuan.

Beberapa minggu terakhir aku mengisi kepala dengan ilmu baru tentang pemasaran digital dan kewirausahaan. Aku berkenalan dengan mekanisme optimisasi mesin pencari dan bagaimana menarik pengunjung menjadi pelanggan. Aku belajar dan terus belajar.

Sekolah kehidupan yang tak menawarkan gelar ini entah kapan durasinya. Aku berharap masih puluhan tahun lagi usainya. Karena aku sangat menikmati bahan ajar dan rekan belajarku. Follow my blog with Bloglovin

Thursday, April 23, 2015

Starter Kit Bekerja di Jakarta

Anda tinggal di jakarta? Atau pinggiran jakarta?
Anda bekerja di pusat kota atau berkolega bisnis dengan pekerja pusat kota?
Anda berkendara dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum?

Tempat tinggal dan area kerja saya berjarak sekitar 20 km
Sangat cepat dilewati bila menggunakan kendaraan pribadi, saat dini hari. Serius.
Untuk menghemat biaya dan waktu, saya diantar ke stasiun terdekat, naik kereta hingga jantung kota, naik kopaja lalu melanjutkan jalan kaki hingga ke gedung tempat kerja.
Perusahaan tempat saya bekerja memiliki waktu aktif yang tidak biasa. Mulai menjelang tengah hari dan pulang di atas pukul 19. Daripada kesepian di kantor, saya kemudian ke mall tepat di gedung sebelah dan memilih satu tempat nongkrong yang banyak sumber listrik serta katanya koneksi internet.

Jadi dengan 75% sok tahu, saya mau kasih starter kit bertahan hidup sebagai  pekerja Jakarta
·         yang rumahnya di pinggir Jakarta
·         berkendara dengan angkutan umum
·         kemudian nongkrong di tempat kece untuk kerja atau bertemu kolega:

1.       Pastikan pakaian Anda nyaman, menyerap keringat, namun tetap terlihat profesional, antisipasi dengan wewangian atau baju ganti
2.       Pastikan ketersediaan colokan di tempat nongkrong, antisipasi dengan membawa colokan T bahkan kabel ekstensi sendiri
3.       Pastikan kelancaran koneksi internet di tempat nongkrong, antisipasi dengan membawa modem atau tether dari smartphone
4.       Dan yang paling penting, hadapi segalanya dengan senyuman, prasangka positif, dan berserah kepada Tuhan. 

Belajar Mencintai Diri Sendiri

Sejak lahir sampai beberapa bulan lalu, aku tak pernah mengalami masalah berat badan. Tubuhku sering dipuji karena bentuknya yang pas, perut yang rata dan terlihat menarik. Tapi aku merasa tetap ada yang kurang. Dulu kulitku memang penuh jerawat. Maka meski terlontar pujian untuk hal lain, namun aku tetap merasa kurang cantik karena kondisi kulitku. 

Sekarang berbaliklah keadaan itu. Wajahku makin sedikit jerawatnya, namun tubuhku makin berisi dan lemak terrtimbun di mana-mana. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena aku makin bahagia. Makin bertambah usia aku makin handal mengelola hidup dengan segala kesulitannya. Aku juga kini punya sahabat sekaligus pacar yang menjadi penyeimbang hidupku. Setelah masa kuliah aku pulang ke rumah tempat makanan lezat selalu tersedia. 

Seumur hidup aku tidak pernah sengaja mengurangi makan atau berolahraga untuk mengurangi berat badan. Seringkali ketika beratku bertambah, tak lama kemudian aku sakit sehingga tubuhku menciut kembali. Namun sekarang aku harus mengatur pola makan, harus rutin berolahraga.

Bukan karena aku tidak suka tubuhku, justru inilah wujud cintaku.
Aku mau ia tangguh dan kuat menjadi wadah jiwaku yang aktif dan penuh energi
Aku mau ia tak lagi rapuh untuk membawaku ke tempat-tempat jauh
Aku mau aku menghadap Tuhan karena memang saatku tiba, bukan karena tubuhku kehilangan fungsinya
Aku masih muda, namun siapa yang bisa menerka usia manusia
Maka selama nafasku berhembus dan jantungku berdetak, aku mau rawat tubuh pemberian Tuhan

Saat aku tersinggung oleh perkataan orang lain tentang tubuhku, sesungguhnya hal itu menjadi sarana bagiku memeriksa diri. Bentuk tubuh yang ramping dan kencang, wajah yang bebas jerawat dan bersinar, rambut yang lebat dan berkilau, merupakan konsekuensi logis dari gaya hidup yang menghargai pemberian Tuhan. 

Doakan aku rekan-rekan, semoga suatu hari dapat kusajikan foto dengan tubuh yang lebih sehat dan kuat. 

Tuesday, April 21, 2015

Peringatan Tambah Umur

Selamat ulang tahun Ibu

Semoga bahagia muncul di balik duka
Semoga tawa ada dalam setiap derita
Semoga sukacita selalu menggelora di ruang sukma
Semoga selalu ada karya yang tercipta karena cinta

Terima kasih, boleh mampir main dalam hidup Ibu
Dan segala tuntutan selama bertahun tahun sirna
Tampaknya bukan yang terbaik yang kuminta
Sebab kehendak Tuhan lebih berharga dari harapan manusia semata

Tuhan berkati ibuku 
Tuhan dampingi ibuku
Tuhan kasihi ibuku
meski aku tahu tanpa kuminta telah Kau lakukan semua itu

Tuhan perluas ampun ibuku, untuk memberi maaf pada yang lalu
Tuhan perdalam rindu ibuku, untuk mengetahui niat hatiMu
Tuhan tambahkan cinta ibuku, untuk menghangatkan hati manusia titipanMu
Tuhan selamatkan jiwa ibuku, agar berbahagia nantinya di sisiMu

Tuhan ijinkan aku, di sisa umur ibuku, mereguk ilmu dari hidupnya
Tuhan ijinkan aku, di sisa umurku, mengambil peran untuk kedamaiannya

Kutitipkan Ibu di telapak tanganMu, terutama saat aku tak bisa menjaganya demi menjalani perutusanku.
Amin.

Wednesday, April 15, 2015

Penolong Sesama

Aku bukan pekerja, melainkan penolong sesama

Aku mengisi perut yang lapar sehingga bisa berpikir dan berkarya, 
kata Juru Masak
Aku mendidik masyarakat untuk tahu cara yang benar dan baik untuk hidup bersama, 
kata Pengacara
Aku menjaga keamanan harta dan jaminan masa depan finansial para penolong, 
kata Pegawai Bank dan Manajer Keuangan
Aku menyingkirkan sampah yang mungkin menghalangi jalan dan menimbulkan aroma, kata Penyapu Jalanan
Aku menyediakan tempat berbaring agar tubuh para penolong segar kembali, 
kata Pembersih Kamar Hotel

Aku membantu bocah-bocah supaya tahu meregulasi emosi dan membawa diri, 
kata Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Aku menjaga lalu lintas agar aman bagi para penolong bepergian, 
kata Pak Polisi
Aku menghantarkan para penolong sesama ke tempat bantuannya dibutuhkan, 
kata Masinis Kereta Api
Aku mendoakan para penolong agar menjalani hidup berarti, seturut kehendak Ilahi, 
kata Biarawan dan Biarawati
Aku menyelamatkan korban bencana atau penikmat alam yang jatuh sakit,
kata Sang Pendaki

Siapapun Anda, di manapun Anda ditempatkan, 
kita menjadi penolong bagi dia dan mereka
Manusia pada hakikatnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan manusia lain

Bagaimana dengan Anda, wahai Penolong Sesama?

Selamat menikmati waktu-waktu yang Anda habiskan untuk bermanfaat bagi alam semesta!

Tuesday, April 14, 2015

Laurier Slimguard

Saya mau berterima kasih banyak kepada segala pihak yang mewujudkan adanya produk ini di tangan saya. Kepada para pemasok bahan baku, saintis yang menemukan formulasi, penyedia mesin, pembuat pabrik dan yang mengelola, eksportir, importir, dan distributor. Semua pegawai di belakang meja, pemimpin direksi, dan supir truk pengantar barang. Terima kasih.

Karena Anda, hidup saya lebih mudah meski tetap menjalani kodrat sebagai perempuan yang masih dikaruniai siklus menstruasi yang sehat. Tak terbayang apa jadinya saya harus menggunakan kain panjang berlipat-lipat untuk di ujung hari mencuci dan menjemurnya. Terima kasih sangat yang menginovasi pembalut sekali pakai. 

Saya suka banget sama Laurier Slimguard karena tipis namun daya serapnya luar biasa. Saya tidak pernah sebegini bersyukurnya sama Kao sebagai produsen pembalut ini kalau tidak karena kemarin terpaksa pakai merek lain yang ya ampun jelek banget. Saya ga sampai hati menghancurkan sumber penghidupan orang, semoga merek yang itu terus berkembang menjadi lebih baik dan membantu kehidupan banyak orang. 

Saya pernah lupa masih pakai Slimguard saat berenang, waktu itu memang sudah hari ke lima atau enam menstruasi. Saat saya keluar dari kolam, pembalut membengkak hingga 20 kali lipat ya mungkin. Kemudian saya iseng merobek lapisan pembalut dan menemukan isi pembalut seperti gel yang kini penuh terisi air. Saya jadi paham kenapa daya serap pembalut ini luar biasa sekali. Kalau sampai ketika tidur terjadi kebocoran biasanya karena salah posisi tidur. Sehingga cairan kemerehan seperti mengalir tanpa tertangkap pembalut, Jadi kebocoran bukan karena pembalut tidak lagi dapat menampung cairan. 

Pembalut merek tetangga yang tempo hari terpaksa saya pakai, memiliki lem yang terlalu kuat sehingga sulit sekali dilepas di ujung hari. Kejadian ini tidak pernah saya alami bersama Slimguard. Lemnya cukup kuat untuk melekat tapi juga tidak menyulitkan saat akan dilepas. 

Sekali lagi terima kasih Kao dan jajarannya yang telah mempermudah hidup saya. Semoga semua orang di dalamnya terus dapat terus enriching lives, in harmony with nature...

Image result for kao

Monday, April 13, 2015

Kembali Menulis

Beginilah perjuangan penulis di tengah kesibukan duniawi. hahahhaha
Pembaca, kekosongan kemarin bukanlah strategi pemasaran. Memang penulis sedang kewalahan menjadi pekerja di kota metropolitan sehingga kehabisan waktu untuk mengisi blog.

Saya sedang mencari ilmu di sebuah agen mesin jahit, yang bermimpi menjadikan siapa saja menikmati menjahit. Kami tim kecil, terikat darah dan terhubung karena perkawinan. Kami mengerahkan segala yang kami punya untuk mengembangkan bisnis ini. 

Mengapa mencari ilmu di sini? Karena sesungguhnya kami tidak menghasilkan produk sendiri. Semua barang berasal dari rekanan kerja kami. Yang sungguh orisinil dari kami adalah pelayanan kami. Meski kami menyediakan barang, yang terutama kami kedepankan adalah kepuasan pelanggan. Maka segala cara dan sarana ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan hingga mereka puas.

Tak menyangka akan begini rencana Yang Berkehendak. Belum seminggu terlibat begitu banyak hal yang kukerjakan, dan merupakan kali pertama. Aku belajar bagaimana membuat kartu nama, berkenalan dengan calon rekanan, melihat cara bu bos berinteraksi dengan pelanggan, calon pelanggan, dan calon rekanan. Sistematika berpikir dan eksekusi dalam menjalankan bisnis juga terus aku kembangkan. Bagaimanapun kami mencari penghidupan dari bisnis ini, maka mendapatkan profit sebesar-besarnya juga perlu kami terus pikirkan. 

Satu tantangan besar juga membuatku belajar gila-gilaan kali ini. Untuk pertama kalinya aku bekerja dengan saudara kandungku. Kami hebat di dunia kami masing-masing, terpuji dan terakui oleh siapapun di sekitar kami. Tapi kami bagai air dan minyak. Air dan minyak melarutkan benda yang berbeda. Seharusnya kami saling melengkapi namun yang sekarang masih membayangi, kesakitan dan penderitaan karena pertengkaran masa kecil yang belum selesai secara pribadi diolah dan disembuhkan. 

Aku mengalami mental breakdown cukup parah. Berulang dan dalam jangka waktu dekat. Luar biasa sekali ini ternyata borok dan nanah yang terabaikan. Kucoba meneguhkan hati untuk menjalani ini sebagai sebuah pendidikan dari yang Ilahi. Aku tak pernah sebegini tak berdayanya menghadapi rekan kerja. Sungguh sulit merendahkan hati, menurunkan harga diri, dan memancarkan kasih yang suci. Bahkan romo di misa sore kemarin mengingatkan umat, maka aku juga termasuk, untuk menjadi agen perdamaian dengan menciptakan kedamaian dalam diri sendiri. Be the agent of peace, by having the peace within. 

Sulit rasanya pembaca, doakan aku yang sedang berjuang. Untuk selalu taat pada setiap perutusanNya. Amin. 

Tuesday, April 7, 2015

Highly Sensitive Person (HSP)

tak ada diagnosa yang resmi. hanya dari baca sana sini. 
aku sedang mengalami gejalanya betul sekarang ini. 
dunia sedang terlalu menyeramkan untuk dirasa. 
energi negatif lebih meraja dan ku tak kuat bahkan untuk sekedar berjaga
siklus hormonal wanita juga mengambil peran 
turis bulanan datang 3 hari ke depan
adakah pembaca yang memili ciri-ciri yang serupa?

Monday, April 6, 2015

Peringatan Hadir di Bumi

Malam pembaca... dalam 1 jam, hari berganti.
Esok bukan hari ulang tahunku lagi
Hari ini setelah sekian lama, kurayakan kembali hari kehadiranku di bumi, bersama keluargaku
Aku membuka mata pagi tadi diiringi lagu "Happy Birthday" yang mengalun dari piano. Ibuku yang memainkannya.
Tidak ada teman yang menunggu dengan kue di tangan, tidak ada sahabat yang tiba-tiba menyatakan perasaan, haha, sungguh cerita lama...

Pergantian umurku kini terasa biasa.
Aku tidak merasa hani ini jadi luar biasa.
Perayaan merupakan peringatan.
"Waktumu makin pendek", bisik Sang Takdir.

Aku sepanjang hari merenung apa yang hendak kulakukan di sisa umurku.
Belum sempat benar memutar balik ingatan tentang apa yang berhasil kuraih.
Aku lebih fokus pada apa yang belum kucapai dan ingin (akan) digapai dalam waktu dekat.

Ulang tahun kali ini bukan tiada kesan, tapi kumaknai dengan beda.
Karena seyogyanya, setiap hari sungguhlah hadiah dari Yang Maha Kuasa.

Bila boleh kuberseru ya Bapa, tambahkanlah kepadaku hati yang ringan dan pikiran yang bijaksan. Buat aku selayaknya bagiMu. Biar hidupku menjadi jejak pekerjaanMu. Semoga dalam setiap kesulitan dan kemunafikan Kau sudi temani aku menjalaninya.




Saturday, April 4, 2015

Pekan Suci [2]

4 April 2015

Merayakan malam Paskah, kembali mensyukuri kesempatan untuk bersama dengan keluarga. 

Bagian termenyentuh buatku adalah ketika umat meneguhkan kembali janji baptisnya. 
Aku sendiri baru berumur 5 hari saat dibaptis, ibuku yang mengucapkan janji itu.
Seperti terjebak ya, haha, tidak tahu apa-apa sudah didaftarkan menjadi anggota Gereja Katolik (g huruf kapital, berarti merujuk pada Gereja sebagai komunitas bukan gereja sebagai tempat ibadah). 

Pembaruan janji baptis semalam kurasakan seperti pegawai perusahaan yang memperpanjang kontraknya. Keanggotaan di Gereja Katolik yang ditandai dengan pembaptisan bersifat permanen, namun janji baptis itu sesungguhnya ditujukan pada Allah Bapa di surga. Mengucapkannya lagi, secara otomatis memperbaiki hubungan kerja sama antara Allah dan manusia. 

Aku mendapat satu pemahaman bahwa aku lebih merasa pantas menyebut diri pengikut Kristus daripada umat Katolik. Katolik adalah agama, buatan manusia, Yesus pun bukan Katolik atau Kristen semasa hidupnya. Katolik merupakan organisasi yang memiliki sistem super kece hingga mampu bertahan ribuan tahun sejak pertama kali Rasul Petrus mendirikan Gereja perdana. Hukum, dogma, dan peraturan agama bisa jadi tidak sepenuhnya cocok, bisa jadi suatu hari berubah. Sebagaimana sekarang umat Katolik merayakan ekaristi dengan bahasa masing-masing tidak lagi bahasa latin seperti ratusan tahun lalu. Namun buatku yang pasti, Yesusku masih yang itu, Allahku tetap yang itu. Kematian dan kebangkitan Yesus menjamin keselamatanku. Nyata dan jelas bahwa kehadiranku di dunia adalah kehendak Bapa di surga. Yang pasti tidak berubah adalah Allah mencintaiku. Dan kepadaku telah dititipkan kerinduan untuk mengenalNya dan melakukan kehendakNya, maka di sinilah aku bekerja keras memenuhi kerinduan diriku sebagai ciptaan. 

Selamat Paskah!



Lagu ini aku dan saudariku sebut sebagai "Lagu Mama", karena ibu kami terharu berat kalau nyanyi lagu ini. Kami bertiga memang baptis bayi, tapi orangtua kami baptis dewasa. Merekalah yang memilih hidup dengan cara ini. Hidup mereka tidak akan jadi seperti hari ini kalau mereka tidak memilih jadi pengikut Kristus. 

Lirik
1. Syukur kepadaMu Tuhan Sumber segala rahmat.
Meski kami tanpa jasa, Kau pilih dan Kau angkat.
Dosa kami Kau ampuni, Kau beri hidup ilahi
Kami jadi PutraMu.

2. Kau Tumbuhkan dalam hati, Pengharapan dan Iman.
Kau kobarkan cinta suci, dan semangat berkorban.
Kami Kau lahirkan pula untuk hidup bahagia.
Dalam kerajaanMu.

3. Kami hendak mengikuti, Jejak Yesus Sang Abdi.
Mengamalkan cinta bakti di masyarakat kami.
Syukur kepadaMu Tuhan, Atas baptis yang mulia.
Tanda rahmat dan iman.

Friday, April 3, 2015

Pekan Suci [1]

1 April 2015
Hari ini hari terakhir sebelum memasuki pekan suci Prapaskah 2015. Setiap prapaskah, yang juga menjelang peringatan kelahiranku, selalu ada banyak persoalan yang terjadi, karena demikianlah Bapa di Surga mendidikku. Aku tidak tahu judul apa yang tepat untuk perjalananku kali ini, tapi semakin hari aku semakin yakin untuk menyerahkan hidupku padaNya. Setiap halangan setiap hambatan, setiap pengalaman tidak enak, sekilas rutukan dan keluhan yang ingin keluar. Namun ketika kubersedia melihatnya dari sudut yang lain, sesungguhnya Tuhan sedang melimpahkan rahmat lebih. Berapa kali kejadian malang menghantarkanku pada pertemuan yang menakjubkan dengan pribadi yang luar biasa. Berapa kali rencana yang meleset membuahkan memori yang menyenangkan dan tak terduga. Seperti sekarang ketika ku duduk di sebuah kafe karena terhalang lagi keberangkatanku ke kota asalku. Tuhan sungguh dengarkan jeritan hatiku yang merasa tak punya waktu untuk tekun menulis. Nih, dikasih, tak terencana betul olehku, tapi pastinya diatur olehNya.

2 April 2015
Hari ini perayaan Kamis Putih, air tumpah dari langit sepanjang siang. Aku mengikuti misa paling malam di gereja terdekat dari rumahku. Ada rasa syukur yang dalam menyertai setiap prosesi misa. Aku menikmati kesempatan mengenang perjamuan malam terakhir Yesus dengan para rasulnya, bersama keluargaku. Mengingat betapa sibuknya kami, merayakan misa bersama sungguh suatu anugerah.

Ketika prosesi Romo membasuh kaki 12 pria, mereka ulang kejadian yang sama yang Yesus lakukan kepada rasulNya, aku merasa terharu. Yesus sungguh teladanku untuk menjadi pemimpin yang melayani. Seorang anak Tuhan mau melakukan pekerjaan seorang hamba. Sedari kecil aku menyadari bahwa menjadi pemimpin bukanlah soal kuasa dan kejayaan. Menjadi pemimpin berarti menjadi hamba, bagi sesama.

Aku sepanjang malam diingatkan kembali akan tugas-tugas yang Tuhan ingin aku selesaikan. Aku menyadari terkadang aku enggan dan malas, dan berujung pada kelalaian. Tuhan malam itu mendengungkan di batinku, betapa Ia membutuhkan pengabdianku. Haha... semacam sulit saja tugas yang aku malas kerjakan ini, sesungguhnya tugas tersebut sungguh menyenangkan dan menjadi kerinduan banyak orang. Mendampingi seorang pria hebat menapaki jalan hidupnya.

Terima kasih Tuhan atas sapaan manisnya, aku rela melakukan apa yang Kau minta.

3 April 2015
Hari ini perayaan Jumat Agung. Sebelumnya aku menyempatkan rapat dengan bu bos yang akan berangkat ke luar negeri. Aneh rasanya dan sempat ditegur orang rumah, tapi beginilah caraku memuliakan Allah, tak hanya terbatas ritual. Ibadahku adalah pekerjaanku, maka segala yang kulakukan ini kupastikan demi perutusanku.

Pada akhirnya aku merayakan misa di tempat yang baru. Di sebuah ruang bawah tanah dan hanya dapat melihat layar. Merasakan syukur karena ayah dan ibuku memilih menjadi Katolik sehingga aku tak perlu memilih. Aku bahagia akan pilihan mereka dan menikmati pilihanku untuk tetap di jalur ini. Merasakan kasih Tuhan yang rela menanggung sengsara sehingga dosaku terhapuskan. Membayangkan betapa mudahnya jalan hidupku karena tak khawatir mengenai masuk surga. Yesus telah membeli tiket masuknya untukku. Aku hanya perlu fokus pada bagaimana menyenangkan hati Tuhan.

Aku tiba-tiba merindukan perjumpaanku dengan Allah Bapa dan Yesus di surga kelak. Kematian menjadi sarana perjumpaan itu, dan anehnya, aku akan sangat menantikan kematian tersebut. Dalam hati kuberikrar, bila salah satu orang tercintaku dipanggil Tuhan, sesungguhnya layaklah ku berbahagia karena mereka telah bertemu dengan Sang Pencipta, mengakhiri hidup di bumi yang penuh derita.

Aku merasa kualitas hubunganku dengan Yesus sekarang jauh lebih baik daripada tahun lalu. Aku menjadi pribadi yang lebih matang karena koneksi tersebut. Mengenang sengsaranya, mengingatkanku akan kesengsaraanku. Ia teladanku, bukan hanya ketika memimpin tapi juga dalam menjalani kesedihan. Yesus takut, Yesus marah, Yesus sedih, Ia sungguh Tuhan sungguh manusia. Apa yang aku rasakan, pernah Ia rasakan. Maka ketika kumengadu padaNya, kurasakan ketenangan karena kuyakin Ia dapat memahamiku.

Ia menjadi sama seperti kita untuk merasakan penderitaan kita. Sebagaimana demikian hidupku boleh diberi bumbu-bumbu derita sehingga aku memahami penderitaan orang lain. Setiap kesulitan dalam hidupku menjadi sarana pendidikan Tuhan, kelak aku jadi punya kemampuan untuk menolong orang dalam kesulitan serupa. Persis seperti yang Yesus rasakan dengan menjadi manusia.

Cintaku padaNya semakin menguat. Hidupku sungguh suatu perjalanan, dan menjadikannya berkenan di hadapan Tuhan, itulah perjuanganku.

Thursday, April 2, 2015

Sedikit Lebih Banyak Tentang Saya

Pagi Pembaca....
Saya kali ini ingin sedikit bercerita tentang diri saya sendiri dan mengapa menulis menjadi salah satu kegiatan utama saya saat ini.

Saya berinisial SFWS yang dua kata pertamanya tentu pembaca tahu terdiri dari apa, hehehhee
Saya lahir dan besar di Ibukota Republik Indonesia hingga pindah ke Ibukota Jawa Barat untuk melamjuitkan studi di perguruan tinggi. Saya belajar Biologi di sebuah institut berlambang Ganesha selama tepat empat tahun.

Status mahasiswi brilian super aktif di berbagai kegiatan itu telah dengan berat hati saya lepaskan lima bulan lalu. Sekarang saya belum punya penghasilan tetap, tapi selalu ada pekerjaan. Upah bulanan saya bukan uang, tapi rahmat dari Sang Pencipta, berupa kesehatan, kasih sayang, keluarga, dan sahabat. Setiap peluang dan ilmu yang saya dapatkan saya rasakan sebagai bonus atas hasil kerja saya. Ya, buat saya, hidup saya merupakan pekerjaan. So I literally work 24 hours 7 days a week. Even in my dream I'm still working. 

Sampai hari ini saya mengamini bahwa misi saya di dunia adalah meningkatkan kualitas hidup manusia. Sampai hari ini saya berusaha mewujudkannya dengan membuka sebanyak mungkin lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat, serta mempersiapkan kelahiran manusia baru jauh sebelum mereka datang ke dunia. Mudah-mudahan saya bisa sedikit-sedikit membagi mimpi saya kepada Anda, dan syukur kepada Tuhan bila ada yang memiliki mimpi serupa, saya pasti butuh bantuan Anda.


Mimpi saya terasa besar, jauh, dan maha berat. Mimpi itu berangkat dari pengalaman saya sendiri yang memutuskan tidak mengambil jalur karier sesuai kesarjanaan saya dan kondisi keluarga saya yang penuh konflik hingga sekarang. (Hmm. kalau nanti berkesempatan ketemu saya dan keluarga saya lalu tidak percaya bahwa kami cakar-cakaran, mungkin saya saja yang berlebihan menghitung rebutan sepatu sebagai konflik hehehhee).

Lulus cepat dari perguruan tinggi terkemuka dengan prestasi akademik yang gemilang tidak menjadi jaminan karier. Saya banyak mendengar itu di berbagai artikel mengenai orang yang putus kuliah bahkan putus sekolah kemudian menjadi orang sukses. Namun untuk saya, mengapa hal itu tidak menjadi jaminan, karena setelah lulus saya merasa hilang arah. Saya hanya tahu pasti saya tersiksa bekerja di dalam laboratorium berjam-jam maka saya tidak mau jadi peneliti biologi. Tapi kalau tidak demikian, lalu apa?

Ada masa-masa saya membenarkan diri saya yang belum mau memikirkan masa depan dengan menikmati waktu santai yang sulit didapatkan selama kuliah. Sebulan lebih saya bangun siang, nonton tivi, tidur, makan, nonton tivi lagi, begitu seterusnya. Sampai pada satu titik saya mulai bosan dan mencari kegiatan.

Awal tahun ini saya mengambil kursus tata rambut di sebuah sekolah kecantikan ternama di Jakarta. Lain kali saya pasti buat ulasan tentang kursus tersebut. Saking tertekannya ingin berhasil dalam kursus sehingga dapat menerima klien, dan segala kekhawatiran akan kondisi finansial saya dan keluarga, saya terpuruk sakit hingga dirawat inap beberapa hari. Lain kali juga saya akan buat ulasan mengenai rumah sakit tempat saya lahir dan besar di daerah Salemba.

Dalam kondisi sakit kemudian saya jadi punya banyak waktu ngobrol dengan pencipta saya, yang saya imani sebagai Tuhan. Paling tidak ketika sakit, saya menyadari bahwa kesehatan adalah rejeki yang luar biasa melimpah. Memang ya, terkadang kita menghargai suatu hal saat sudah tak kita miliki lagi. Beruntung dan bersyukur benar akhirnya perlahan saya fit kembali.

Selama saya beristirahat di rumah sesungguhnya merupakan waktu pencerahan dalam hidup saya. Banyak membaca blog, merenung, menulis, kemudian berbincang dengan Tuhan, saya makin mengerucutkan hal-hal yang akan saya lakukan dalam waktu dekat.

Bulan lalu saya berkesempatan mendampingi teman-teman untuk seleksi lomba skala mancanegara di bidang biologi. Sambil pula menikmati kehidupan di kota sejuk tempat saya bertransformasi. Pertemuan-pertemuan dengan manusia-manusia di sekitar saya, obrolan dan kerinduan yang ternyata menggema, semakin menguatkan saya untuk melakukan apa yang saya lakukan sekarang.

Maka di sinilah saya, berusaha membuat tulisan setiap hari bagi Anda yang sudi membaca. Saya akan berusaha terus produktif dan meningkatkan kualitas tulisan saya, karena apalah arti semua ini bila pembaca tak menikmatinya.

Sekian dahulu cerita tentang saya kali ini, semoga bermanfaat dan nantikan terus tulisan saya ya.... hehehe.....

Wednesday, April 1, 2015

Personal Brand-Inc

PERSONAL BRAND-INC
Rahasia untuk sukses dan bertahan di karir
oleh Erwin Parengkuan & Becky Tumewu



Personal brand : Suatu kesan yang berkaitan dengan nilai, keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun seseorang baik secara sengaja ataupun tidak sengan dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya (halaman 18).

Buku ini masuk dalam prioritas daftar bacaan saya sejak saya tahu buku ini akan diluncurkan. Mengenal Mas Erwin dan Mbak Becky sebagai pembawa acara handal dan kini pemilik sekolah komunikasi TALKinc , sangat penasaran saya buku macam apa yang mereka terbitkan.

Saya sunguh puas dan senang membaca buku ini. Bahasannya padat dan spesifik, dengan pemilihan kata yang mudah dimengerti. Banyak contoh dikemukakan, bahkan dasar teorinya hanya diulas sedikit dan selalu disertai kisah hidup seorang figur publik.

Saya baru kali ini membaca buku Indonesia asli, bukan terjemahan, yang mengandung bagian ekspolari diri dari pembaca. Ada semacam latihan berupa pertanyaan atau refleksi yang membantu kita memahami diri kita sendiri.

Ilmu yang ditulis Mas Erwin dan Mbak Becky sungguh terasa membumi dan mudah untuk dijalani.
Paling tidak, bagian yang akan saya pegang selalu adalah komponen Personal Brand (halaman 29-53) yang terdiri dari:

  • Nilai / Value
  • Kemampuan dan keterampilan / Skill
  • Perilaku / Behaviour
  • Penampilan / Total Look
  • Keunikan / Uniqueness
  • Prestasi /Achievement
  • Kekuatan / Strength
  • Otentik /  Authenticity
  • Tujuan / Goal
Apa maksud dari komponen-komponen tersebut? Hmmm... Beli sendiri bukunya di toko buku kesayangan Anda! Saya beli di Gramedia Matraman, Anda bisa beli online di sini


Tuesday, March 31, 2015

Memulai Perjalanan

Hai, selamat pagi dunia... dan semoga selamat pagi pembaca....
Tulisan-tulisan di blog ini akan menjadi catatan perjalanan seorang calon manusia handal. Haha...
agak geli gimanaa gitu ngomongnya.
Tapi serius lho, blog ini dibuat untuk melatih keseriusan menulis, menuangkan gagasan dan informasi dalam tulisan. Mungkin dalam beberapa bulan ke depan gaya tulisan saya terasa labil dan bervariasi. Sebagai penulis yang masih bau kencur (omong-omong darimana ya frase ini muncul? kencur kan baunya enak.. haha..), saya masih mencari identitas dalam menulis. Bukan hanya supaya terlihat unik dibanding penulis lain, tapi saya sendiri belum tahu betul apa yang nyaman untuk saya. 

Teman-teman penulis pasti ngeh sensasi jemari menari di atas papan ketik karena begitu berbuncah-buncah semangat dan kalimat yang menggenang di kepala. dan tentunya kenal betul rasa mentok terhalang tembok, ingin betul merangkai kata tapi tak ada yang terpikir sampai kepala nyut-nyutan rasanya. Nah, maka dari itu saya ingin menemukan metode dan gaya menulis saya supaya mudah-mudahan sensasi yang pertama lebih sering terasa. 

Saat ini saya banyak belajar dari blog ternama. Ada beberapa blog yang saya ikuti dengan serius untuk mencari referensi gaya bahasa, tata letak, pemilihan warna dan fon. Dalam banyak hal, penulis-penulis ini mengajarkan banyak hal dan sangat menginspirasi. Tulisan mereka sarat informasi dan petuah kehidupan. Mereka beberapa tahun lebih dulu hidup di dunia sehingga apa yang alami mereka lalui besar kemungkinan saya lalui di masa yang akan datang. Saya merasa punya kakak dari jauh. 

Maka, mudah-mudahan, perjalanan saya ini sungguh produktif dan dapat menjadi berkat bagi banyak orang di kemudian hari. 

Blog favorit per April 2015 (urutan penulisan tidak mencerminkan urutan di hati, hihi..):
1. http://thebridedept.com/
Sebetulnya situs ini lebih seperti majalah daripada blog. Berisi informasi seputar acara pernikahan. Sangat menginspirasi pasangan yang hendak naik pelaminan. Awalnya saya kenal dari Instagram dan kemudian jatuh cinta luar biasa dengan gaya penulisan dan kejujuran isinya. Duh.. gara-gara nemu thebridedept, saya jadi kepengen segera nikah.. hihihi....
Saya juga suka banget sama tata letak gambar dan ukuran fon yang mudah menarik hati. Ketajaman gambar setiap artikel sungguh memanjakan mata. Semoga terus melesat thebridedept....

2. http://www.alodita.com/
Pertama-tama yang buat saya jatuh hati adalah tata letak, warna, pengaturan bentuk dalam situs ini. Kemudian isi dari blog berputar pada ulasan produk atau acara yang di kemudian hari saya tahu bahwa dari ulasan itulah Mbak Andra dikenal publik dan mendapat dukungan finansial. 
Meski dibayar secara profesional untuk membuat ulasan, pembaca dapat merasakan kejujuran dan orisinalitas dalam setiap kata pujian atas produk. Pribadi Mbak Andra yang positif dan tangguh juga dapat dilihat dari tulisan mengenai kehidupannya. Saya kagum sangat sama Mbak Andra. Psst... Mbak Andra memulai kariernya sebagai fotografer lhooo.. Membuat saya makin semangat buat menulis, terlepas apapun jalur karier yang saya pilih.



3. http://letthebeastin.blogspot.com/
Mbak Laila yang juga menulis buku, memiliki gaya bahasa yang ampuuuun.... kocak banget... Yang seperti itu mau ditiru kayak apa ga akan bisa deh kayaknya. Terasa sekali ketulusan dalam berpendapat dalam setiap artikelnya. Satu hal yang meledakkan api semangat saya untuk buat blog adalah blog persiapan pernikahan Mbak Laila ini. Saya merasa begitu terbekali untuk persiapan pernikahan saya kelak, jadi tersentak aja, saya sendiri sudah berbagi apa ke dunia. Makasih ya Mbak.. atas hidup yang Mbak bagi kepada pembaca yang Mbak kenal saja tidak tapi begitu terwarnai hidupnya karena Mbak. 

4. http://www.annisast.com/
Blog ini lucunya direkomendasikan oleh adik perempuan saya yang masih duduk di kelas 10. Dia tahu saya suka baca artikel tentang bayi dan pola asuh, dan betul memang informatif sekali blog Mbak Annisa ini. Saya juga semakin yakin untuk mewujudkan bisnis saya di bidang persiapan pernikahan (both wedding and marriage) setelah mengikuti artikel persiapan pernikahan Mbak Annisa dan suaminya yang menurut saya, AJAIB!. Anaknya juga lucu banget pengen diculik tapi makin buat saya sadar saya masih jauh dari layak untuk dipercayakan manusia mungil, saya jadi sadar diri akan hal-hal yang perlu saya tingkatkan di hari-hari ke depan. Semoga Mbak Annisa dan keluarga selalu diberkahi Tuhan dan selalu bisa jadi sarana belajar buat kami para pembaca...

Bagaimana dengan pembaca? Adakah blog yang mengubah hidup Anda?

Pertemuan Bukan Kebetulan

Terkadang aku terperangah oleh mekanisme alam yang menghantarkan pesan
Pertemuan yang tak terduga, cerita dibalut canda yang terurai
Aku tak pernah menyangka, akan begini jadinya
Kesulitan dan hambatan menjadi jalan untuk pertemuan kita
Aku butuh bantuan kamu datang mengulurkan tangan
Sekali ini aku mau coba membalas keluhuranmu
Bila kamu butuh aku, sini aku ada bahu dan lengan yang siap merengkuhmu

Setiap hari ada kejadian menakjubkan dalam hidupku. Entahlah, tak pernah aku anggap segalanya biasa. Dalam setiap kesempatan kucoba mencari makna. Lebih dalam dari rasa, lebih jauh dari rona muka. Aku mencoba mengartikan, di balik kata, tersembunyi dalam nada suara. Atau peristiwa itu sendiri seutuhnya mungkin merupakan pesan.

Beberapa bulan terakhir aku bertransformasi. Ia menyadari eksistensinya di muka bumi sebagai ciptaan yang Ilahi. Pada satu titik pikiran mengeluh, merengut, dan takut. Lalu di titik berikutnya ia terbahak dan terbang dengan ringan. Pada satu titik raga melemah, seperti ingin menyerah kalah. Lalu di titik berikutnya ia sumringah dan melangkah tanpa gundah. Pada satu titik jiwa mengaduh, tak ingin menurut pada yang punya hidup. Lalu di titik berikutnya ia ikut, sungguh tunduk dan bersedia dipandu. 

Setiap hariku bagaikan air. Mengalir begitu saja, tanpa kendali dirinya. Bergantung pada wadah, batuan, endapan yang ada di sekitarnya. Tanpa syarat, tanpa perlawanan, air mengalir. 

Senyuman sederhana, bergulir menjadi awal persahabatan. Mungkin suatu saat kita berkarya bersama. Membangun bangsa dengan cara sederhana. 

Terima kasih semesta, terima kasih Tuhan,  sutradara dan penulis naskah terhandal sejagad raya!

terkenang pertemuan dengan mahasiswi S2 calon pendidik hebat. Semoga langkah Anda terus pasti, nantikan kebersamaan kita suatu hari nanti. 

Sunday, March 22, 2015

Rias Wajah [Intro]



Hai pembaca, apakah kamu suka dandan? Suka liat orang yang jago dandan dan berharap bisa secantik itu? Ga suka didandanin di salon karena jadi kayak orang lain atau jadi jerawatan? Ngerasa dekil di antara cewek2 modis di kantor?

Tulisan ini dibuat untuk pembaca yang tertarik merias wajah bukan karena suka bersolek tapi sadar bahwa ada momen penting yang memerlukan riasan. Mungkin kalau sekali dua kali dalam setahun, menghadiri pesta perkawinan sepupu atau merayakan kelulusan, bisa saja menggunakan jasa makeup artist. Namun bagaimana bila akan presentasi di depan bos besar, atau makan malam dengan calon mertua, bahkan mungkin untuk penampilan sehari-hari agar terlihat segar. Tentu pada keadaan demikian akan cukup boros uang dan waktu bila pergi ke salon atau pakai jasa makeup artist, padahal kita sendiri bisa belajar merias sederhana untuk diri sendiri, anggota keluarga, maupun teman.

Kemudian, saya menawarkan tulisan ini sebagai sarana pembaca belajar dasar tata rias, tanpa harus bangkrut seketika karena membeli semua jenis kosmetik tanpa tahu persis kegunaannya dan cara pemakaiannya. Saya berprinsip bahwa tata rias berfungsi menonjolkan kelebihan wajah dan mengkoreksi bagian yang kurang dikehendaki. Standar riasan yang bagus menurut saya kembali ke selera masing2. Makeup artist ternama pun memilki gaya rias masing-masing yang menjadi nilai jual mereka. Mari kita belajar bersama menentukan kebutuhan rias kita dan mewujudkannya pada wajah kita dengan usaha diri sendiri.

Menurut saya, teknik rias bukanlah bagian utama dari pelajaran kita ini. Ada tiga hal yang menurut saya penting untuk diketahui.

Persiapan: mengenali apa yang kita punya dan untuk memenuhi tujuan apa
-         Sebelum beranjak lebih jauh, kenali dahulu berkat dan rahmat yang Tuhan berikan berupa tubuh yang sehat dan wajah yang cantik. Setiap orang memiliki keunikan wajah tersendiri. Tentukan jenis kulit, warna kulit, bentuk wajah, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bbir, untuk kemudian ditentukan mana yang ingin ditonjolkan dan ingin dikoreksi.  
-          Tentukan tujuan riasan untuk keperluan sehari-hari ke kantor kah, ke tempat studi, atau bersosialisasi. Selain lokasi tentukan pula peran dan posisi Anda pada komunitas tersebut serta budaya merias diri di komunitas tersebut. Sebagai contoh, riasan menghadiri rapat dengan klien tentu berbeda dengan menghadiri syukuran pertunangan kerabat. Riasan di tempat berpendingin ruangan juga berbeda dengan di ruang terbuka.

Pelaksanaan : membeli dan mengaplikasikan kosmetik
-          Membeli kosmetik perlu disesuaikan dengan anggaran pengeluaran yang kita buat.  Saya berprinsip murah tidak selalu jelek dan mahal tidak selalu bagus. Menurut guru tata rambut saya, kosmetik (baik untuk kulit maupun rambut) yang bagus adalah yang cocok. Bagaimanapun menariknya rekomendasi dan tawaran dari iklan, cara menentukan yang paling bagus untuk Anda adalah dengan mencobanya.
-          Pada bagian mengaplikasikan kosmetik inilah dibutuhkan pengetahuan teknik dan keterampilan melaksanakannya. Saya merasa belum mumpuni untuk berbagi banyak, juga karena tidak ada teknik yang saklek harus diikuti semua umat, kata guru tata rambut saya, hidup sekali jangan dibikin susah. Maka pilihlah teknik yang menurut Anda paling nyaman dan aman.

Perawatan: membersihkan dan merawat wajah, menyimpan kosmetik, menjaga higienitas alat
-          Pada hakikatnya riasan wajah bukanlah topeng yang dipakai di atas wajah. Riasan hanya memoles sehingga yang jauh lebih penting dari merias diri adalah menjaga kualitas kulit. Bergantung pada jenis dan warna kulit yang telah ditentukan sebelumnya, pilihlah perawatan yang sekali lagi COCOK untuk Anda. Ada yang suka kulitnya kesat, ada yang ingin sensasi kenyal, ada pula yang nyaman2 saja dengan sedikit minyak. Ada orang yang rela bangun lebih pagi dan tidur lebih malam untuk merawat wajahnya, ada yang lebih suka sekalian waktu mandi. Kenali kebutuhan dan karakter Anda, juga kembali sesuaikan dengan anggaran Anda.  Bila kulit Anda tidak memiliki masalah berarti, perawatan yang dibuat sendiri juga dapat menjadi pilihan. Yang pasti, sebelum dan sesudah memakai riasan, bersihkan wajah dengan bahan yang mematikan bakteri dan mengangkat riasan sebelumnya. Bila terjadi masalah beberapa hari setelah acara, kenali dulu penyebabnya apakah dari ketidakcocokan kosmetik atau langkah pembersihan wajah yang kurang menyeluruh.
-          Selain membeli dan belajar memakai kosmetik, tentu Anda berharap dapat memakainya dalam jangka panjang. Menyimpan kosmetik secara tepat menjaga kualitas kosmetik dengan baik. Tiap kosmetik juga memiliki waktu kadaluarsa, meski saya sendiri tidak saklek amat menurutinya, namun pertimbangkan pula hal ini dalam mengkoleksi kosmetik.
-          Hasil riasan kita tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas kosmetik namun juga teknik pemakaian yang difasilitasi oleh alat-alat rias. Alat-alat tersebut berupa spons, kuas, penjepit, pencukur dan lain2. Ketika wajah anda menjadi kemerahan bahkan berjerawat setelah dirias oleh orang lain, bisa jadi penyebab utamanya karena ketidakhigienisan peralatan selain mungkin pula ada ketidakcocokan dengan bahan yang terkandung dalam kosmetik.

Rangkuman
Tahapan penting dalam merias:
a.       Persiapan
·         Kenali jenis dan warna kulit, bentuk wajah dan bagiannya
·         Tujuan merias dan suasana aktivitas
b.      Pelaksanaan
·         Kosmetik yang diinginkan
·         Cara memakai kosmetik
c.       Perawatan  
·         Wajah bersih dan sehat
·         Simpan kosmetik dengan tepat
·         Pastikan higienitas peralatan rias