Monday, November 23, 2015

Pengingat

Kemarin aku tidak berangkat kerja
Malahan pulang ke rumah karena permintaan orang tua
Kata mereka, coba ajak adik bicara
Sepertinya kamu bisa masuk ke dunianya

Aku pulang
Masuk ke kamarnya dan mengucap salam
tidak ada pertukaran kata yang berarti sampai berjam-jam kemudian

sehabis makan siang barulah rentetan keluh terujar
Bertahun-bertahun menjadi siswi paling handal, kini ia menghadapi kenyataan hidup
Pelajaran tak lagi mudah dimengerti. 
Tidak biasa belajar rutin dan  tidak serta merta mengerti materi
Ada kerja keras yang perlu dilakukan

Kasihan, tapi bersyukur
Ia boleh mengalaminya di saat masih muda
Saat jiwanya masih elastis untuk terpola

Aku teringat pada jiwaku sendiri yang juga masih belia
Merasa tak bisa apa-apa setelah segudang perjuangan di suatu masa
Merasa kecil dan tak berarti, merasa tak berpijak dan tak bertuju

Pelajaran untuk kami berdua: untuk tidak menyerah
Bukan untuk bisa dan ahli dalam setiap perkara tapi untuk bangkit lagi setiap jatuh
Kata Dori, just keep swimming swimming swimming
Biar secenti, tapi maju. Biar semili tapi tidak berhenti

Memang, secara teknis ada keterampilan yang perlu kami berdua kuasai
Tapi paling tidak semangat untuk terus berlari tidak boleh padam
Yang diberi pada kami lebih banyak dari yang orang punyai
Yang bisa kami beri harus lebih banyak dari yang kami miliki

Karena sepatutnya kami hanyalah sarana berkarya Sang Pemilik dan Pemberi Rejeki 

No comments:

Post a Comment