Malahan pulang ke rumah karena permintaan orang tua
Kata mereka, coba ajak adik bicara
Sepertinya kamu bisa masuk ke dunianya
Aku pulang
Masuk ke kamarnya dan mengucap salam
tidak ada pertukaran kata yang berarti sampai berjam-jam kemudian
sehabis makan siang barulah rentetan keluh terujar
Bertahun-bertahun menjadi siswi paling handal, kini ia menghadapi kenyataan hidup
Pelajaran tak lagi mudah dimengerti.
Tidak biasa belajar rutin dan tidak serta merta mengerti materi
Ada kerja keras yang perlu dilakukan
Kasihan, tapi bersyukur
Ia boleh mengalaminya di saat masih muda
Saat jiwanya masih elastis untuk terpola
Aku teringat pada jiwaku sendiri yang juga masih belia
Merasa tak bisa apa-apa setelah segudang perjuangan di suatu masa
Merasa kecil dan tak berarti, merasa tak berpijak dan tak bertuju
Pelajaran untuk kami berdua: untuk tidak menyerah
Bukan untuk bisa dan ahli dalam setiap perkara tapi untuk bangkit lagi setiap jatuh
Kata Dori, just keep swimming swimming swimming
Biar secenti, tapi maju. Biar semili tapi tidak berhenti
Memang, secara teknis ada keterampilan yang perlu kami berdua kuasai
Tapi paling tidak semangat untuk terus berlari tidak boleh padam
Yang diberi pada kami lebih banyak dari yang orang punyai
Yang bisa kami beri harus lebih banyak dari yang kami miliki
Karena sepatutnya kami hanyalah sarana berkarya Sang Pemilik dan Pemberi Rejeki
No comments:
Post a Comment